Pemilihan nama Five Minutes memiliki cerita tersendiri. Ricky menuturkan, band tersebut dibentuk 14 tahun silam. Bermula pada awal tahun 1990-an, ketika Ricky dan Drie membentuk sebuah band yang tampil dari kafe ke kafe di Kota Kembang.
Tahun 1994, keduanya mencari personel guna melengkapi formasi untuk mengikuti Festival Band Se- Jabar-DKI di Bandung. Ricky dan Drie mengajak Sonny (gitaris) dan Sanny (vokalis) melalui telepon. Dalam tempo kurang dari lima menit, mereka berhasil membentuk sebuah grup band guna mengikuti festival tersebut. Itulah sebabnya mereka menggunakan nama Five Minutes. “Karena prosesnya kurang dari lima menit. Makanya kami memilih nama itu,”tutur Ricky.
Hebatnya, kendati baru terbentuk, mereka langsung menjuarai festival band yang diikuti oleh 102 peserta dari Bandung dan Jakarta. Keberhasilan itu kemudian mengantarkan mereka masuk dapur rekaman. Album perdana bertajuk Five Minutes dirilis pada 1996. Setahun kemudian (1997), mereka merilis album kedua bertajuk Five Minutes 2.
Selanjutnya, grup band yang biasa tampil unik dengan mengenakan sarung itu, sempat tenggelam selama empat tahun. Baru pada tahun 2002 mereka merilis album ketiga bertajuk Ouw!. Lalu berturut-turut menelorkan album Sekat (2003) dan The Best +5 (2004). Setelah itu mereka sempat vakum. Sanny (vokal) dan Sonny (gitar) berpisah dari Five Minutes.
Ricky sendiri tetap aktif d jalur musik. Dia mendukung Ary Lasso (2002-2006), menuliskan sejumlah lagu bagi mantan vokalis band Dewa 19 itu. Beberapa lagu yang ditulis Ricky untuk Ary Lasso adalah Hampa, Arti Cinta, Kedamaian Hati, dan Seandainya. Selain itu dia juga menulis lagu untuk Titi DJ, Rossa, Terre, Sania, dan sebagainya.
Kini, grup band dengan penggemar yang disebut fivers, itu sedang mempersiapkan album kedelapan atau album ketiga dengan formasi baru. Lagu-lagu dalam album ini berbeda dari kebanyakan lagu yang pernah mereka rilis. Menurut Ricky, konsep album ini lebih matang karena direncanakan dengan sangat baik.